[ONESHOOT] The Girl Who Always on That Park is My Girlfriend.

Writter : iamlittlejiyeon

Tittle : The Girl Who always on that Park is my Girlfriend 

Type : ONESHOOT

Genre : Romance , Sad.

Rating : PG 14

Main Cast :

  • Kim Jong In / Kai
  • Park Jiyeon

Annyeong ~~ ini buat couple dengan vote tertinggi ke-2 ! KaiYeon !! Kali ini sad lagi u,u kkk ~ :p TBYS P-8 nya ditunggu ya ^^ read juseyo!! don’t forget to comment ! ^^

—————

-Author POV-

Seorang yeoja sedang duduk di kursi panjang taman.

Ia tersenyum damai.

Angin membelai wajahnya dengan lembut.

mukanya terlihat agak pucat.

Tiba – tiba..

“Aigoo…”

Seseorang namja duduk di sebelahnya

Yeoja ini kaget dan melihat ke arah namja tadi , ia tersenyum kecil.

Namja ini sepertinya umurnya sama dengan yeoja ini.

Namja ini kelihatan sangat lelah , entah sehabis melakukan aktivitas apa.

Yeoja ini kembali menatap lurus kedepan.

Sekarang berganti namja ini melihat ke arah yeoja tadi.

Ia tersenyum.

“Annyeonghaseyo , joneun Kai-imnida…” namja ini memperkenalkan diri lalu mengulurkan tangan ke arah yeoja ini.

Yeoja ini terkejut namun akhirnya tersenyum kembali.

Ia menyambut uluran tangan Kai.

“Joneun , Jiyeon-imnida..”

Ucapnya sambil tersenyum.

Mereka berdua bertatapan.

‘1 2 3 4’

Waktu yang singkat , 4 detik.

Mereka berdua merasakan sesuatu yang aneh , mungkinkah ini.. cinta ?

——-

-Kai POV-

Kemarin adalah pertama kalinya aku bertemu yeoja cantik seperti dia , Ji Yeon.

Ia yeoja yang baik.

Aku mulai menyukainya.

**

Hari ini aku memutuskan untuk datang ke taman ini lagi , tentu untuk bertemunya.

Beruntungnya aku , ia berada disini !

“Jiyeon-ah !”

Aku memanggilnya.

Ia menengok ke arahku lalu tersenyum.

**

“Kau kesini lagi ?” Tanyaku.

“Aku memang sudah lama sering ke taman ini. Kau ?”

“Jeoyeo ?? Aku ingin bertemu denganmu !”

Sedetik kemudian aku menutup mulutku.

Ia hanya terkekeh.

Namun aku heran , kulitnya pucat.

Ia sedang sakit ?

“Jiyeon-ah , kau sedang sakit ?”

“Ehmm.. anni. Wae ?”

Tanyanya

“Ergh… kulitmu pucat. Neo , gwenchana ?”

“Gwenchana ! Kkk” ia tersenyum riang.

Tuhan , terimakasih telah mempertemukan aku dengan bidadari satu ini!

———-

-Jiyeon POV-

*Keeseokan harinya.

Aku mencintai namja ini.

Kai.

Dari awal kami bertemu , aku bisa melihat dia sosok yang ceria , hangat…

Namun sepertinya aku tidak bisa bersanding dengannya.

Seperti biasa , hari ini aku duduk di kursi taman.

Aku mencari – cari apa Kai ada disini.

Tiba – tiba

Seseorang menutup kedua mataku.

“Tebak !!”

Suara ini , tentunya suara Kai !

“Kai !!”

“100 !”

‘Chu~’

Kai mencium pipiku.

Aku terpaku.

Ia lalu duduk di sebelahku.

“Jiyeon-ah , kau… hari ini mau tidak pergi menghabiskan waktu bersamaku ?” Ajakknya.

Sebetulnya aku tidak boleh pergi terlalu jauh…

Aku bisa ‘drop’ lagi…

Tapi , ayolah Park Ji Yeon ini kencan pertamamu !

Eh…?

‘Kencan’ ?

Kkk , Ya ! Park Jiyeon , pikiranmu ngelantur sekali !

“Eottae ?” Tanyanya lagi.

“Eum !! Aku mau !” Jawabku.

****

Kami hanya pergi ke taman hiburan.

Dan sekarang , kami menaiki bianglala.

“Ergh…”

Aku menengok ke arah Kai

“Wae ?? Kau mau bicara apa ?” Tanyaku.

“Sebetulnya… nan… nan johaeyo !”

‘DEG’

Aky tidak bermimpikan ?!

*

-Author POV-

‘Sebetulnya… nan…nan johaeyo !”

Kai menyatakan perasaanya kepada Jiyeon.

Jiyeon menengok ke arahnya dengan terkejut.

“Eo..eoh..?” Jiyeon masih bingung.

Kai mendekatkan wajahnya ke arah wajah Jiyeon.

Jiyeon menutup matanya.

‘CHU’

Bibir mereka dua sejoli ini bertautan.

Jiyeon masih menutup matanya.

Kai melepas ciumannya.

“Kau… maukah kau menjadi yeojachinguku?” Tanya Kai.

Jiyeon masih diam , ia kaget dengan hal yang baru saja terjadi.

Kali ini Kai menggenggam tangan Jiyeon.

“Nado.. sarangharyo. Geunnyang , be..beri aku waktu…” jawab Jiyeon.

Pipinya berwarna merah padam.

Ia malu.

Kai hanya tertawa kecil lalu memeluk Jiyeon.

***

Kai mengantar Jiyeon pulang.

Namun aneh , Jiyeon hanya meminta Kai mengantarnya ke taman.

“Wae ?”

“Anni , aku… aku masih ingin berada disini…”

“Kalau begitu , aku temani , nae ?” Tawar Kai.

“Anni , anni , gwenchaneungeoya… kau pulang saja..”

“Ya , neo wae irae ?” Tanya Kai aneh.

“Eghh… aku ingin… menjernihkan pikiranku… dan…. dan… memutuskan jawabanku padamu !! Nae !” Jawab Jiyeon.

“Egh ? Geurae ?? Yasudah kalau begitu aku pulang , annyeong , chagiya !”

‘DEG’

Kai tertawa jahil

Jiyeon hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Kemudian Jiyeon tersenyum malu.

“Annyeong !” Pamit Kai.

Setelah Kai pergi , ia bukannya duduk di kursi taman , ia malah pergi.

Sebetulnya ia pulang kerumah.

Orang tuanya selama ini tidak tahu ia sering kabur ke taman dekat rumahnya.

**
Jiyeon adalah anak dari keluarga yang terpandang. Mempunyai banyak uang namun tidak bisa sejenak saja menggunakan uang itu. Ia hanya bisa berbaring di tempat tidurnya , paling jauh ia pergi dari rumah tanpa sepengetahuan orang tuanya ke taman.

Jiyeon masuk ke dalam rumahnya diam – diam.

Berhasil !

Sekarang ia harus masuk ke kamarnya… dan… berhasil !

Ia bertemu selang – selang yang akan kembali bertengger di tangannya. Itu menyakitkan !

Sebetulnya , kini Jiyeon sedang melawan penyakit , ia mengidap kanker perut.

Tapi ia yakin , ia pasti bisa sembuh.

**

‘Tok Tok’

“Jiyeon-ah !”

Suara eomma

“Nae…” jawab Jiyeon lemas.

‘ckrek’

Suara pintu kamar Jiyeon terbuka.

“Jiyeon-ah , besok kau akan berangkat ke Amerika untuk proses penyembuhanmu , disana teknologinya lebih canggih. Eomma dan Appa yakin kau bisa sembuh.”

‘DEG’

Amerika…?

“Eomma , apakah ini tidak terlalu berlebihan..?”

“Tidak ada yang berlebihan Jiyeonnie ! Kau sedang melawan penyakit yang bukan hanya penyakit ringan ! Kau harus sembuh !”

“Nae , Eomma..”

Ia hanya bisa mengangguk.

Jiyeon juga ingin sembuh dan ia ingin terus bersama Kai.

——–

Jiyeon memutuskan untuk pergi ke taman untuk terakhir kalinya sebelum ia pergi ke Amerika dan menjalani pengobatan.

Ia duduk di kursi biasanya ia dan Kai duduk.

Tak lama , Kai datang.

Kali ini tampilannya rapih.

Ia membawa bunga.

Kai tersenyum cerah ke arah Jiyeon.

“Annyeong !” sapa Kai semangat.

“Annyeong !”

“Igeo… ini untukmu !” Kai memberikan sebuket bunga itu untuk Jiyeon.

“Ah… jeongmal gumawoyo… ” ucap Jiyeon malu.

Tapi beberapa detik kemudian , ia berusaha untuk mengenyampingkan rasa malunya , ia ingin mengungkapkan perasaanya.

“Kai… jika nanti aku meninggalkanmu dalam jangka waktu yang cukup panjang , apa yang akan kau lakukan?” Ucap Jiyeon ‘to-the-point’

“Museun il-iya , Jiyeonnah ?” Tanya Kai tersenyum kecut.

“Akan aku beritahu alasannya , tapi kau harus menjawab pertanyaanku dulu !”

“Geurae ? Aku akan selalu setia menunggumu…” jawab Kai tulus.

“Gumawoyo , kai-ah…” balas Jiyeon.

“Kalau begitu , ceritakan apa maksudmu bebicara tentang ini!” Kai benar – benar ingin tahu.

“Kai-ah… sebetulnya , aku sedang mengidap penyakit mengerikan… Besok aku akan berangkat ke Amerika untuk menjalani pengobatan disana. Aku tidak tahu apa aku akan sembuh atau kapan aku akan pulang , tapi yang jelas rasa cintaku kepadamu tak akan pernah ‘luntur'”

‘Tes’

Bulir – bulir airmata jatuh dari mata Kai.

“Mengapa kau tidak pernah memberi tahuku tentang ini semua..?” Tanya Kai.

Ia menangis sejadi – jadinya.

Jiyeon memeluk tubuh Kai.

“Mianhae , Kai-ah… ini salahku…” kini Jiyeon ikut menangis.

Kai membalas pelukan Jiyeon.

——-

Akhirnya tangisan mereka mereda .

Kai memutuskan untuk pulang.

Ia mencium kening Jiyeon lalu pulang.

Sebetulnya ia telah merencanakan sesuatu.

Ia berjalan meninggalkan taman.

Setelah sudah cukup jauh Ia berjalan meninggalkan taman , ia berlari seencang mungkin menuju ketaman lagi.

Kai sampai di taman lebih tepatnya ia bersembunyi di salah satu pohon di taman , beruntung Jiyeon baru bangkit dari tempat duduk.

Kai mengikutinya dari belakang.

——
Akhirnya ia sampai di rumah Jiyeon. Ia berencana untuk ertemu dengan eimma atau appa Jiyeon , ingin menjelskan segalanya yang telah terjadi.

Jiyeon sudah masuk ke rumah.

Kai menunggu beberapa menit kurang lebih 15 menit lalu baru ia masuk ke dalam rumah.

‘Ting Tong’ Kai membunyikan bel.

Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya sudah membukakan pintu.

“Nuguseyo ?” Tanya wanita ini ramah.

“Annyeonghaseyo , ahjumma ! Joneun Kai-imnida !” Ucap Kai lalu membungkuk untuk memeri hormat.

“Hahaha , aigoo. Ada apa ini ?” Tanya Eomma Jiyeon dengan senyum ramah.

“Ahjumma , aku ingin membicarakan tentang Jiyeon , mianhae ahjumma jika aku lancang.” Ungkap kai lalu membungkuk lagi.

“Wae ? Jiyeon , wae ? Ayo masuk dulu !” Eomma Jiyeon menyuruh Kai masuk.

———

Kai menjelaskan semuanya tentang hubungannya dengan Jiyeon.

Eomma Jiyeon menangis karena mengingat mengapa anaknya harus menderita dan alhasil harus terpisah dengan orang yang dicintai oleh anak semata wayangnya ini.

“Ahjumma , aku mohon beri aku kabar tentang keadaan Jiyeon.” Mohon Kai.

“Geurae , Kai. Ahjumma akan sebisanya mengabarimu. Terima kasih sudah mewarnai hari – hari Jiyeon.”

“Ne , ahjumma. Ahjumma juga aku berterima kasih telah melahirkan anak yang luar biasa cantik dan baik sepertinya.” Ujar Kai.

“Haha.. Aigoo , kau ini !” Eomma Jiyeon tertawa kecil lalu menghapus airmatanya.

Kini eomma Jiyeon sudah tau kalau anaknya itu sering keluar rumah tanpa sepengetahuannya.

Tapi ia bersyukur anaknya bertemu dengan Kai , namja baik yang tidak ada maksud apa – apa. Kai mencintai Jiyeon dengan tulus.

——–

-Jiyeon POV-

Hari ini aku akan berangkat ke Amerika.

Aku berangkat kesana tidak mengenakan baju terbaikku.

Bahkan aku tidak berjalan

Aku hanya berada di tempat tidur , sementara orang -orang sibuk memindahkan tempat tidurku yang memang mempunyai roda.

Selang – selang masih bertengger di tanganku , atau bagian tubuhku yang lain.

Kini aku tidak memusingkan bagaimana diriku akan ditangani , namun aku terus memikirkan Kai.

-Author POV-

“Jiyeon-ah… bogoshipda.” “Kai-ah… bogoshipda” ucap dua sejoli ini di waktu yang sama namun tempat berbeda.

——
-4 Years Later-

Seorang yeoja memakai kaca mata hitam , rambut cokelat yang tergerai , celana panjang jeans , sepatu boot berwarna cokelat semata kaki , dan kemeja putih tanpa lengan berwarna putih dan hitam.

Semua orang menatap ke arahnya.

Ia sudah di tunggu oleh mobil jemputan.

Yeoja ini masuk dengan anggunya.

Ia melepas kaca matanya.

“Bogoshippda , Kai-ah !” Gumamnya.

Ini Jiyeon !!

Ia berubah 180′

Ia sudah menyelesaikan pengobatannya di Amerika dengan sukses , anehnya rambutnya tetap panjang dan tebal walau pernah di kemoterapi.

Ternyata Jiyeon menetap di Amerika untuk beberapa tahun. Orang tuanya masih ragu akan kesehatannya , jadi ia tinggal disana supaya kalau sewaktu – waktu kankernya kambuh ia bisa langsung menjalani pengobatan disana.

——-

Kini ia udah sampai di rumah.

Namun ia menyuruh supir yang mengendarai mobilnya untuk berhenti di taman dekat rumahhnya.

“Ahjussi , tolong berhenti di taman dekat rumah. Gamshamnida” pintanya dengan sopan.

Jiyeon masih sama , ia sangat ramah.

“Nae , algesseumnida, agassi.”

——
-Jiyeon POV-

Aku sudah sampai di taman.

Menghirup udara segar disini.

Tempat ini masih sama !

Namun , yang membedakan tidak ada sosok Kai yang menemaniku.

‘KREK’

Aku menginjak sesuatu.

“Ige mwoya?”

Aku menginjak sebuah kertas yang terlipat.

Aku membukanya.

‘Annyeong ! Ayo ikuti jejak surat ini !’

‘Nuguya ?” Aku bertanya – tanya.

Di depan surat yang tadi aku injak ada surat lagi.

Aku memunguti surat demi surat yang terjejer teratur sampai akhirnya surat spesial sepertinya , karena warna kertasnya pink.

Aku membuka surat itu,

‘Coba lihat ke depanmu’

Perlahan aku menengok ke depanku.

‘DEG’

“K..Kai ?!”

“Nae , na-ya Jiyeonnie !”

Aku dengan segera menghampirinya dan memekuknya.

Pelukannya masih sama hangat.

Aku merindukannya! sangat merindukannya!

“Wuaah… kau berubah banyak. Namun aku harap sikapmu tidak berubah” ucap Kai sambil melepas pelukannya dan melihatku dari bawah sampai atas.

“Aish… aku tidak berubah ! Aku tak akan pernah berubah karena aku selalu ingin menjadi Jiyeon yang dicintai Kai ! kkk. Namun , kau sepertinya yang banyak berubah. Pakaianmu tidak seformal ini dulu..”

“Mulai sekarang kau harus memanggil aku ‘Tuan Kim’ ! Aku ini pengusaha muda !” Ujarnya sombong.

“Yaishh , kau benar – benar banyak berubah . Aku tidak suka Kai yang seperti ini !” Ungkapku lalu langsung pergi meninggalkannya.

Namun ia menarik tanganku sehingga aku kini kembali berhadapan dengannya namun jarak kamira – kira 3 centimeter.

Kai menciumku sekilas

“Maukah kau menyandang panggilan ‘nyonya kim’?”

‘DEG’

Jangan bilang.

“A..apa kau melamarku..?”

“Geurae ! Buat apa aku menunggumu dengan sabar selama 4 tahun jika aku tidak menggunakan kesempatan ini dengan baik !”

“…..”

Aku justru bingung.

“Jadi…?” Tanyanya.

Aku sebetulnya mau , namun aku benar – benar tidak bisa mengucapkan satu patah katapun.

Aku gugup.

“A…aku mau…” jawabku gugup.

Kai melepaskan pelukannya ini lalu menarik tanganku.

“Kita mau kemana ?” Tanyaku mengikutinya.

“Aku akan meminta restu orangtuamu !”

“Mwo ?”

“Tenang saja mereka sudah tau aku !” Kai menengok ke arahku dan tersenyum hangat.

Aku menghentikan langkahku.

Kai bingung.

“Wae ?”

“Gumaeoyo… sudah menungguku , tetap memncintaiku… aku benar – benar tidak percaya…” aku rasa aku ingin menangis.

“Aku mengira… kau akan meninggalkanku , mencari yeoja lain… gumawoyo…” alhasil aku menangis sekarang ini.

Kai merengkuhku ke dalam pelukannya lagi.

“Aku tidak akan pernah mengingkar janji.”

Aku berterima kasih kepada Tuhan telah mengirimkan Kai , namja yang sangat baik.

Penantian panjang itu tidak memutus atau mengurangi sedikitpun rasa cinta kami berdua…

——

-END-

Annyeong !! Aku comeback ♥♥♥♥♥♥ Gimana readers ? Bagus ga ? Semoga kalian suka~ jangan lupa ! Comment ^^ ♥

27 Comments

  1. pas baca awalnya udah ketar ketir aja kirain bakal sad ending….. ehhh ternyata akhirnya happy ending yeayyyyyyy 😀

    Sepertinya kau lagi demam exo nihh kkkkk…..
    Tapi Minji jangan dilupain ya hehehehehhh

Leave a reply to Winda Cancel reply