[ONESHOOT] Ms. and Mr. Single

Title : Ms. And Mr. Single

Author : iamlittlejiyeon

Genre : Romance , complicated.

Type : ONESHOOT

Main Cast :

Park Jiyeon

Kim Jongin

Son Naeun

Lee Taemin
———

-MUST READ-

Annyeong !! Author balik lagiii !!
Seneng gak seneng gak ??
Aku abis UN dan lega banget sekarang like omg it’s heaven!
Okay sebagai permulaan , aku bikin one shoot !
Untuk yang lagi nungguin My Bad Boy itu bentar lagi kelar ya saudara2 hehehe.
Happy reading !!

———-

-AUTHOR POV-

“Eonnie !!! Eotteokhae ?!!?”

Seorang perempuan muda menangis dengan histeris di atas tempat tidurnya.

Tissue menggunung disampingnya.

“Tenangkan dirimu terlebih dahulu , Naeun-ah…”

Seorang perempuan yang terlihat sangat cantik dengan balutan sweater merah duduk di samping perempuan muda tadi.

“Bagaimana bisa !?! Ia jelas – jelas selingkuh , sedangkan sebentar lagi kita akan menikah eonnie !” Perempuan muda ini menjambak rambutnya frustasi.

“Geumanhae , lebih baik sekarang kau tidur. Kau mengistirhatkan pikiranmu. Lalu , besok kau temui dia. Minta penjelasan darinnya. Dan , jangan lupa , kau harus bersikap dewasa. Kau harus menggapinya dengan kepala dingin. Jangan menjadi yeoja yang egois. Sekarang kau tidur , aku mau pulang. Naega gganda !”

—-

-JIYEON POV-

Jiyeon.

Park Jiyeon , namaku.

Kini aku sudah berumur 28 tahun.

Ya , 28 tahun.

Tanpa nampyeon.

Tanpa namjachingu.

Well , just say that I’m crazy.

Sudah bisa dibilang cukup berumur namun masih belum mempunyai tambatan hati.

Namun, walupun begitu , banyak teman – temanku meminta saranku mengenai hubungan percintaan mereka.

Entahlah , aku tidak mengerti jalan pikiran mereka meminta saran dari seorang perempuan yang sudah berumur 28 tahun yang seumur hidupnya belum pernah mengalami sendiri apa itu yang dinamakan cinta.

But , well I admit it. Aku sangat bijak dan sangat pintar dalam memberi saran tentang hubungan percintaan.

Aku tidak tahu setan jenis apa yang merasuki jiwa dan ragaku -when-it-comes-to-love-thingy- .

Perempuan tadi , Naeun.

Ia adalah hoobaeku dulu saat aku masih berkuliah.

Dan , gilanya , ia yang akan lebih dulu menikah daripadaku.

Sayangnya , calon suaminya berselingkuh.

Dan aku harus memberinya masukkan supaya membuat dirinya merasa lebih baik.

Terkadang aku berpikir , aku terlalu mengurusi hubungan percintaan orang lain daripada hubungan percintaanku yang menurutku sudah berada di akhirnya.

Maksudku , mungkin aku akan menjadi perawan tua…?

Once again let’s just say that I am crazy.

Tapi aku benar – benar tidak keberatan jika aku berakhir menjadi perawan tua.

Namun , banyak temanku mengatakan aku masih terlihat cantik , sangat muda dan kelihatan -possibly-taken-by-someone .

Terkadang orang – orang yang baru aku temui berpikir kalau aku adalah anak SMA.

Itu gila.

Mana mungkin yeoja yang dalam beberapa tahun lagi akan menopause– anni ,maksudku ya aku tahu itu masih sangat lama mungkin 22 tahun lagi sampai aku menopause.

Aku hanya tidak habis pikir orang – orang menganggapku sebegitu mudanya.

But , nevermind.

‘KRING !!’

“Eoh , yoboseyo ?”

“…”

“Eum.. arrasseo , jam 3 di cafe dekat rumahmu. Nae.”

Lagi – lagi seorang temanku memintaku untuk bertemu untuk berbicara soal masalahnya dengan pasangannya.

Aku sempat berpikir untuk memasang tarif pembayaran dalam pertemuan – perteman seperti ini.

—-

-AUTHOR POV-

“Jongin-ah , yeojachinguku tidak pernah mau mengalah dan tidak pernah mengerti kondisiku seperti apa. Jinjja michigessne !”

Seorang lelaki muda bernama Taemin mengacak rambutnya frustasi.

“Tenangkan pikiranmu terlebih dahulu. Kita ini namja , seperti yang kita tahu seorang lelaki tidak bisa mengalah dari lelaki lain. But , bro this is different. Sekarang kau berurusan dengan yeoja. Yeojachingu-mu. Seorang lelaki sejati pasti mau mengalah demi yeoja-nya. Jadi mulai sekarang kau harus mengalah dari yeojachingu-mu , jika ada hal yang mengganggumu bicarakan dengan kepala dingin dengannya. Selesai.”

Namja bernama Jongin ini memberi masukkan kepada namja tadi.

“WOAH ! DAEBAK !! Kau benar , Jongin-ah… gomawo atas masukkanmu , chingu-ya !”

—–

-JONGIN POV-

Aku berjalan gontai menyusuri jalanan di distrik cheongdamdong.

Namaku , Jongin.

Kim Jongin.

Usiaku 28 tahun.

Dan tidak memiliki kekasih.

Nope.

Ya , ya , silahkan kalian beranggapan kalau aku ini gila.

Berumur 28 tahun dan tidak memiliki seorang istri ataupun yeojachingu.

Selama 28 tahun hidup di dunia dan tidak pernah mempunyai yeojachingu atau pun mengalami hal yang melibatkanku dengan cinta atau percintaan.

Tidak sekalipun.

Namun ,anehnya , semua teman – temanku meminta saran dalam hal percintaan kepadaku.

Dan , itu gila.

Banyak teman – temanku yang khawatir akan kondisiku.

Bukan mengenai kesehatan namun mereka khawatir kalau aku masih menyukai yeoja atau tidak.

Mungkin orang normal juga akan berpikir seperti itu.

Aku sempat berpikir untuk mencari yeojachingu.

Namun , aku rasa pasti tidak banyak yeoja yang mau berpacaran denganku.

Alasan pertama , aku sudah bisa dibilang cukup tua.

Kedua , aku belum pernah mengalami sendiri yang dinamakan pacaran itu.

Jadi , mungkin banyak yeoja yang tidak tertarik.

Aku mengeluarkan handphoneku untuk menelpon salah seorang sahabatku.

Sialnya–

‘BRUKK !!’

Handphoneku terjatuh.

—–

-JIYEON POV-

Kini aku sedang berjalan menyusuri distrik cheongdamdong.

Aku sedang mencoba untuk menghubungi seorang sahabatku.

Namun , tiba – tiba…

‘BRUKK!’

Handphoneku jatuh.

Seorang namja tidak punya mata menabrakku.

“YA !”

“Hey , nona ! Bisakkah kau berjalan menggunakan mata ?!”

“Mwo…? JELAS – JELAS KAU YANG TIDAK PUNYA MATA !”

“KAU YANG TIDAK PUNYA MATA !”

“KAU !”

“KAU !”

“SSSHHH ! Cukup , sekarang kita menjadi pusat perhatian orang – orang sekitar.” Aku berusaha tenang.

“Kau yang memulainya !”

“Tck , it doesn’t matter. Kita berdua salah.”

“Tsk , yeoja menyebalkan !” Ia mengambil handphonenya namun masih terus memperhatikanku dengan tatapan sinis , begitu juga aku.

“Aku bersumpah aku tidak akan mau bertemu namja sepertimu lagi.” Desisku.

“Kau pikir aku tidak muak bertemu yeoja sepertimu ?” Ia bangkit berdiri dan melengos pergi.

“Mwo ?” Gumamku sambil tertawa garing.

Setelah itu aku terus berjalan berlawanan arah dengan namja menyebalkan itu.

Aku pergi menuju kafe dimana aku dan temanku harus bertemu.

Sesampainya aku di kafe itu ia belum datang.

Aku berniat untuk menghubunginya , namun , niat ku terhenti saat aku melihat lock-screen di handphoneku berubah.

Tadinya bergambar bunga dengan warna pastel yang unik , sekarang berganti menjadi gambar mobil setara Ferari.

Ini gila.

Apa handphoneku rusak karena menabrak namja itu ?

Aku membuka gallery di handphoneku dan yang aku lihat ada foto – foto namja itu.

Michigessda…

Aku tidak pernah memfoto namja menyebalkan itu.

Tau namanya saja tidak.

Anni , melihatnya saja tidak pernah , baru hari ini , apalagi mengetahui namanya.

Dan sekarang aku memfoto namja itu.

NO WAY !

Aku memegang tengkukku.

Ah aku rasa aku akan pingsan saat ini juga.

Aku yakin pasti handphoneku tertukar dengan handphonenya.

Dengan segera aku menelpon handphoneku.

“Yoboseyo ?”

“NAMJA GILA ! KEMBALIKAN HANDPHONEKU !”

Aku yakin saat mendengar suaraku , namja ini menjauhkan handphoneku kira – kira satu meter dari telinganya.

“YA ! BISAKKAH KAU BICARA PELAN – PELAN ?!” Ia membalasku.

“Sudahlah , kita tidak perlu berdebat lagi. Yang penting kau kembalikan handphoneku dan akan ku kembalikan handphonemu. Eotte ?”

“Arrasseo.”

“Sekarang juga , namja menyebalkan.”

“Bagaimana caranya nona yang sangat menyebalkan ?”

“Huhh… kau datang ke cafetaria di distrik cheongdamdong. Cafetaria ini berada di dekat perumahan”

“Baiklah.”

‘PIP’

Aku mematikan sambungan telepon dengannya.

“Jiyeon-ah !”

Temanku sudah datang.

Kami mulai berbincang – bincang dan seperti biasa aku memberikan masukkan – masukkan.

“Jinjja gumawoyo Jiyeon-ah..” temanku berterimakasih.

“That’s what bestfriend use to do !”

Aku tersenyum simpul.

Temanku pulang kerumahnya sedangkan aku menunggu namja menyebalkan itu kemari.

Dia itu sebetulnya namja atau yeoja ?!

Dari aku bertemu dan berbincang – bincang dengan temanku sampai aku sudah selesai ia tidak kunjung datang.

Aku berniat untuk menelponnya lagi.

Namun,

“Aku disini.”

Namja menyebalkan itu datang.

Ia duduk di depanku.

Aku menatapnya sinis.

“Kemarikan handphoneku.” Ucapku galak.

“Dengan senang hati.” Ucapnya tak kalah cuek.

Setelah ia mengembalikan handphoneku , aku mengembalikan handohonenya.

Lalu , aku melengos pergi.

—–

Pagi – pagi Naeun sudah menelponku dan menyuruhku ke rumahnya.

Naeun sudah berbaikkan dengan calon suaminya , Taemin.

Ternyata ,Taemin tidak selingkuh dan yeoja yang di sangka orang ketiga dalam hubungan mereka adalah sepupu Taemin.

Jadi…

“Jadi aku menyuruh eonnie kerumahku untuk mengajak eonnie menginap !!” Ucap Naeun antusias.

“What ? Menginap ?”

“Eum.. maksudku , aku mengajak eonnie untuk ikut bersamaku dan Taemin ke Busan.”

“Dalam rangka….?” Aku menerka – nerka.

“Karena eonnie sudah membantuku dan juga karena hubunganku dan Taemin sudah membaik.”

“Shirreo , aku hanya bisa jadi obat nyamuk.”

“Anni , anni ! Tenang saja , eonnie tidak akan sendirian disana.”

“Baiklah.. tapi karena terburu – buru aku tidak membawa baju sama sekali untuk ganti.”

“Tenang saja nanti Taemin dan temannya akan menjemput kita lalu kita akan pergi ke rumah eonnie terlebih dahulu.”

“Apa itu tidak merepotkan , Naeun-ah ?”

“Anni !”

Tiba – tiba handphone Naeun berdering dan siapa lagi kalau bukan Taemin.

“Eonnie , kajja mereka sudah didepan.”

“Eoh.”

Aku mengikuti langkah kaki Naeun menuju keluar.

Mobil Taemin sudah menunggu di depan rumah.

—–

-JONGIN POV-

Hari ini aku ikut bersama dengan sahabatku , Taemin.

Ia mengajakku untuk meningap 1 hari di Busan.

Tentu saja aku ikut.

Aku tidak pernah bisa menolak ajakkannya.

Kalau aku menolak ajakkannya , ia akan membujukku untuk menerima ajakkannya hingga aku bosan.

Jadi , lebih baik aku ikut.

Dari kursi depan aku pindah ke kursi penumpang karena Naeun -calon istirnya- akan duduk disampingnya.

Kita sudah sampai di depan rumah Naeun.

Naeun berjalan keluar menuju mobil ini dengan seseorang…

Seorang yeoja…

Aku rasa aku kenal yeoja ini…

Tunggu – tunggu.

Itu…

“MWO ?!”

“Ya , Kim Jongim , waeire ?”

“Geu- geu saram nuguya ?”

“Ah , dia Park Jiyeon. Sahabat Naeun , ia sama sepertimu. Berumur 28 tahun. Dan sama – sama belum menikah sepertimu.”

“Tsk , tidak heran. Siapa yang mau menikah dengan yeoja menyebalkan seperti dia ?”

“Kau mengenalnya ?”

“Tentu saja.”

Naeun dan yeoja menyebalkan itu– siapa namanya tadi ? Ah , ya Jiyeon , sudah berada tepat di depan pintu mobil.

Naeun naik ke dalam mobil sedangkan Jiyeon.

Haha , no way !

Aku mengunci pintu penumpang.

“Taemin-ah.. buka pintunya.” Ucapnya sambil berusaha membuka pintu mobil.

“Ya , Kim Jongin , kau menutup pintunya ?” Tanya Taemin sembari membukakan pintu bagi Jiyeon.

“Nae !”

Oops , aku tidak sengaja mengakui pebuatannku.

“Aishh… waeyo ?” Naeun tertawa kecil lalu bertanya mengapa aku bersikap seperti itu.

“Dia sangat menyebalkan maka itu aku mengerjainya !”

Sekarang Jiyeon bisa membuka pintu penumpang.

Dengan sengaja aku mengarahkan wajahku ke arahnya sambil ternseyum sinis.

Dan..

“AAAAA !!!!”

Ia berteriak dengan kencang.

Hahahahaha.

Walau teriakannya bisa merusak kuping namun ya aku cukup senang bisa mengerjainya.

Hahahaah.

—-

-JIYEON POV-

Ini gila.

Mana mungkin bisa selama 1 hari aku berteman dengan iblis macam namja ini ?!!?

ANDWAE !

Naeun pasti bercanda.

Aku telah berada di kereta express menuju Busan.

Baju dan sejumlah uang sudahku bawa untuk kebutuhan disana.

Mobil Taemin ditinggalkan dirumahku.

Sial sekali selama 2 jam di kereta express ini aku harus duduk bersebelahan dengan namja iblis ini.

Naeun dan Taemin sedang bercanda layaknya pasangan – pasangan lain.

Sedangkan aku hanya melihat ke luar jendela.

Namja iblis itu sedang mendengarkan musik.

“Huuhhh , mana mungkin aku bisa berteman dengannya ?” Gumamku pelan.

Setelah setengah jam perjalanan aku mulai mengantuk.

Ah , aku tidak peduli dan tidak mau peduli akan apapun yang terjadi di sekitarku.

Akhirnya aku terlelap.

—–

-JONGIN POV-

Aku mendengarkan musik kesukaanku selama perjalanan.

Setelah setengah jam perjalanan Naeun dan Taemin terlelap.

Sekarang hanya aku dan yeoja menyebalkan itu.

Tentu saja aku tidak bersedia untuk berbicara bersamanya.

Namun…

‘DUK’

Kepala seseorang bersender pada bahuku.

Tunggu.

Aku perlahan melihat siapa yang bersender pada bahuku.

Dengan penuh kengerian aku menengok ke arah bahuku.

Dan apa yang aku takuti terjadi.

GREAT.

Ia tertidur di bahuku.

Dengan segera aku mendorong kepalanya dengan jijik.

“Ishh… bikyeo…” gumamku kesal.

Sayangnya kepalanya terlalu berat.

Aku berusaha untuk kedua kalinya dengan tenaga yang besar.

Kepalanya terangkat namun matanya masih menutup.

Sayang sekali , Kim Jongin.

‘DUK’

Kepalanya tersender kembali di bahuku.

Bagus sekali.

Aku membiarkan hal yang paling aku benci ini terus berlanjut.

‘Ayo Kim Jongin , lebih baik kau mendengarkan musik.’ Ucapku pada diriku sendiri.

Aku berusaha untuk biasa saja.

Tiba – tiba aku mencium bau wangi.

Yah , wangi ini tentu saja wangi shampoo yeoja.

Aku menengok ke arahnya.

Dan , wangi itu makin tercium.

Sudah pasti itu wangi rambutnya.

Seleranya tidak buruk juga.

Entah setan apa yang merasukiku.

Aku terdorong untuk memperhatikan wajahnya.

Wajahnya sangat lucu saat tertidur.

Aku akui ia terlihat sangat cantik walau tanpa make-up seperti ini.

‘DEG’

Entah mengapa hatiku menggila.

Aku menepuk – nepuk dadaku.

“OHOK ! OHOK !” Aku terbatuk.

Ada apa ini ?!

Aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya.

Namun aku tidak melepas pandanganku ke arahnya.

Ia merengut , oh tidak ia terbangun.

—–

-JIYEON POV-

“OHOK ! OHOK!”

Suara seseorang terbatuk benar – benar mengganggu tidurku.

Aku bangkit dari posisiku.

Pertama – tama aku melihat ke sampingku sambil setengah tersadar.

Aku melihat namja iblis itu dan melihat Naeun juga Taemin.

Namja iblis memperhatikanku dengan aneh.

Tunggu.

Tadi aku tertidur.

Dan , tadi aku terbangun…

Tunggu – tunggu.

Ini tidak mungkin kan ?

Mataku mendadak segar.

“Aku… tidak tertidur di bahumu kan ?” Tanyaku.

Ia kelihatan berpikir dan menganggukan kepalanya.

“Ya , aku tertidur di bahumu , atau Ya , aku tidak tertidur di bahumu ?”

“Ya , kau tertidur di bahuku.” Jawabnya lantang.

“Ohh…. MWO?”

‘DEG’

Mulutku membentuk huruf ‘o’ dan aku menutup mulutku dengan tangan.

“Aku….? Apa….?”

——-

Mulai sejak itu kami berdua canggung.

Tapi , aku tetap membencinya.

Kami sudah berada di Busan setengah jam yang lalu.

And , here we are.

Heundae beach.

Walaupun cukup ramai tidak mengganggu kemesraan Naeun dan Taemin.

Aku dan namja menyebalkan itu berjalan di belakang mereka.

“Siapa namamu ?” Walau canggung aku memberanikan diri untuk bertanya siapa nama namja menyebalkan ini.

Ia hanya memberiku tatapan aneh lalu tidak menjawab.

Aku hanya ternganga.

“Heol… jinjja. Aku sudah berusaha baik kepadamu , namja iblis.” Aku melengos pergi jalan di depannya.

“AH !”

Sial sekali aku hari ini.

Kakiku tersandung kaki seseorang yang sedang berbaring.

Aku sudah menutup mataku mengira aku akan jatuh.

Ini sudah cukup lama , mengapa aku tidak jatuh ?

Aku mengintip sedikit dan yang aku lihat adalah , KIM JONGIN.

Ia menangkapku.

Mataku membulat dengan sempurna.

This is awkward.

‘DEG DEG DEG DEG DEG’

Jantungku berdegup seperti sebentar lagi akan jatuh dari tepatnya.

“Euumm… bisa bantu aku bangun?” Tanyaku pelan.

Ia masih menatapku dengan kosong sebelum akhirnya membantuku untuk berdiri tegak seperti semula.

Saat aku berdiri Naeun dan Taemin memperhatikan kami berdua sambil tersenyum geli lalu mereka kembali berjalan.

—-

“Ah , jinjja Naeun-ah…”

“Eonnie , ini bukan salahku, mian..”

“Ah , tapi ini gila , bagaimana bisa aku sekamar dengan orang menyebalkan itu ?!” Mataku menuju ke arah namja itu.

“Gwenchana , jika kau merasa tidak nyaman datang ke kamarku dan Taemin. Kami saja terpaksa berdua dalam 1 kamar eonnie.” Naeun memegang tanganku.

“Hmm.. arrasseo. Tapi kau harus janji aku boleh datang ke kamarmu nanti !”

“Nae !”

Kamar di tempat penginapan yang kami tempati hanya tersisa dua kamar.

DUA KAMAR.

Jadi yang satu untuk Naeun dan Taemin yang satunya lagi untuk aku dan namja tak bernama ini.

“Aku tidur di kasur !” Ucapku saat kami berdua baru saja masuk ke dalam kamar.

“…..”

Ia tidak menjawab sama sekali.

“Mengapa sedari tadi kau tidak menjawab pertanyaan maupun pernyataanku ?” Aku berbalik bermaksud untuk melihatnya.

‘DEG’

Ia berada tepat di depanku sekarang.

Mungkin jarak kami hanya o,o5 cm.

Jantungku berdegup kencang , lagi.

Perasaan apa ini ?!

Aku tidak pernah merasakan perasaan aneh ini.

“Eum… mian.” Aku berbalik , berjalan menuju tempat tidur.

Ah, aku benar – benar salah tingkah.

“Kim Jongin.” Ucapnya tiba – tiba.

“Nae ?”

Tentu saja aku bingung.

“Namaku..”

Aku terdiam sejenak dan akhirnya mengerti maksudnya.

“Woah , daebak. Aku menanyakan hal itu sejak tadi siang dan baru kau bales saat hari menjelang malam.” Aku berdecak kesal.

“Anni , bukan maksudku untuk… tidak menjawab pertanyaanmu.”

“Geundae , wae ?” Tanyaku sambil mengambil handuk dan baju ganti.

“Aku gugup.”

“Gugup ?! Kau pasti bercanda. Apa yang membuatmu gugup. Kau gila.”

“A–”

Sebelum ia berkata – kata lagi aku sudah masuk ke dalam kamar mandi.

Woah.

Jantungku masih berdegup dengan kencang.

Isanghae…

——

-Jongin POV-

“Anni , bukan maksudku untuk… tidak menjawab pertanyaanmu.” Ucapku mencoba untuk menjelaskan

“Geundae , wae ?” Tanyanya sambil mengambil handuk dan baju ganti.

“Aku gugup.”

I try to be honest.

“Gugup ?! Kau pasti bercanda. Apa yang membuatmu gugup. Kau gila.”

“A–”

Sebelum aku melanjutkan apa yang akan aku ungkapkan , ia sudah masuk ke dalam kamar mandi.

“Dasar yeoja menyebalkan !” Aku berteriak ke arah kamar mandi.

Untuk beberapa detik terjadi keheningan.

Namun…

‘BRAK’

Jiyeon membuka kembali pintu kamar mandi dan menatapku sinis.

“Sehabisku mandi , kau–” ia mengisyaratkan -kau-akan-mati-ditanganku- .

Lalu ia membanting pintu kamar mandi.

Hahahahaha , yeoja yang lucu.

Tanpa sadar aku tersenyum geli dan tertawa kecil.

Aku merasa banyak bunga juga kupu – kupu dalam hatiku.

DAEBAK !

Apa ini yang dinamakan… eumm… tidak mungkin.

—–

“YA !! KIM JONGIN ! KEMARI KAU !”

Benar saja setelah ia mandi , ia langsung memukul lenganku.

“Tidak akannn~”

Aku sekarang terkepung.

Oh tidak.

Di belakangku tempat tidur dan di depanku ada Jiyeon.

“Haha kau tidak bisa lari.” Ucapnya seperti singa yang akan sesegera mungkin menerkamku.

Ia berusaha menagkapku dan aku berusaha untuk menghindar.

Tapi , hal yang tidak aku duga terjadi.

Kini kami berdua jatuh di atas tempat tidur.

Oh tidak ini buruk.

‘DEG DEG DEG DEG DEG’

jantungku !! Jantungku !!!

“Euhmm… jantungmu berdegup sangat kencang…” Jiyeon menyadari hal itu.

Jelas saja.

Ia jatuh tengkurap di atasku , bagaimana ini ia tidak mendengar jantungku yang sebentar lagi akan meledak ?

Jiyeon berusaha berdiri.

Ia berjalan menuju sofa dan duduk.

Sedangkan aku masih terpaku.

Namun dengan cepat aku berdiri.

“Itu , karena aku…. aku… lelah ! Ya , aku lelah berlari sedari tadi dikejar olehmu.”

“Ya , aku juga berpikir seperti itu.”

“Kalau begitu aku akan mandi.”

Dengan segera aku masuk kedalam kamar mandi.

—–

-AUTHOR POV-

‘ I’M ABOUT TO EXPLODE RIGHT FREAKING NOW ‘ ucap Jiyeom dalam hati.

‘Kim Jongin benar – benar gila.’ Gumamnya nyaris tidakterdengar karena terlalu pelan.

Kini Jongin sedang mandi.

Jiyeon hanya bermain sebuah game di handphonennya dan sesekali mengutuk kejadian tadi.

Jantungnya serasa mau meledak.

‘CREEK’

Jongin selesai mandi.

Otomatis Jiyeon melihat ke arah namja berumur 28 tahun itu.

‘DEG’

Jiyeon mengutuk apa yang ia lihat sekarang.

‘DAMN IT !’

Jiyeon melihat sosok Jongin bertelanjang dada dan rambutnya masih agak basah.

Jongin melihat ke arah Jiyeon dengan aneh.

“Waeyo ? Kau terpesona ?”

“…. mw– mwo ?! Tsk , mana mungkin. You’re not my type mr.Kim” ucap Jiyeon meremehkan.

Padahal dalam hatinya , entah mengapa ia rasanya mau mengiyakam kalau Jongin adalah tipe idealnya.

Jiyeon kembali memfokuskan pandangannya pada layar handphonenya.

Ia memencet layar handphonenya, padahal jelas – jelas permainan yang ia mainkan sudah mati.

Gugup.

Pada malam hari tanpa disangka – sangka , Jiyeon dan Jongin berbincang – bincang.

“Mengapa kita bisa bernasib sama ,woah… hahahahah” Jiyeon tertawa ringan.

“Entahlah , aku juga kaget mendengar pernyataanmu tadi.”

“Hmm… sebagai orang yang bernasib sama denganku , apakah kau sempat bepikir untuk benar – benar menjadi ‘single’ seumur hidup ?” Tanya Jiyeon mulai serius.

“Yah… terkadang. Namun , sepertinya mulai saat ini aku tidak akan berpikir seperti itu lagi.”

‘DEG’

Hati Jiyeon rasanya seperti baru saja dipukul dengan botol kaca.

“Eum— nae ?”

Jongin hanya tersenyum simpul.

“Lebih baik kita tidur supaya bisa bangun pagi , eotte ?” Tawar Jongin

“Nae , jaljjayo.”

Jiyeon naik ke tempat tidurnya.

Pikiran mereka berdua campur aduk.

Sampai akhirnya mereka berdua terlelap.

——–

‘BLUSH !!!”

Jiyeon menyiram Jongin dengan air.

“YA !! KIM JONGIN BANGUN !!!”

Adegan ini persis sekali dengan adegan dimana seorang istri sedang membangunkan suaminya.

“NAE ?!” Jongin dengan kaget terbangun.

Jongin berusaha menjernihkan pikirannya.

“Ya ! Apa kau gila !?”

“Kau yang gila ! Harusnya kita sudah berangkat dari tadi pagi. Naeun dan Taemin sudah berangkat terlebih dahulu!”

“MWO ?!”

“Cepat mandi ! Untungnya letak stasiun tidak begitu jauh dari penginapan.” Jiyeon menghela napas

Tanpa banyak bicara Jongin dengan segera mandi.

—-

Sesampainya Jongin dan Jiyeon di stasiun mereka dengan segera membeli tiket.

Dan ternyata sebentar lagi kereta akan berangkat.

“Aku tidak mau membuang 54.400 won-ku dengan percuma , jadi..” Jongin tiba – tiba menggandeng tangan Jiyeon.

“Mwo–Mwoya ige ?”

Jongin menarik Jiyeon dan berlari dengan cepat menuju kereta.

“YAAA !!!”

Beruntungnya mereka bisa masuk ke dalam kereta.

“Woahhh , that’s fast ! Hahaha ” Jiyeon tertawa renyah begitu juga dengan Jongin.

Rambut Jiyeon sangat berantakan karena berlari tadi.

Entah setan darimana merasuki tubuh Jongin sehingga tangannya kini merapikan rambut Jiyeon yang berantakan.

“Eoh– ?” Jiyeon membeku.

Setelah merapikan rambut Jiyeon , Jongin tersenyum simpul.

“Woahahhah , gumawoyo. ” Jiyeon membalas senyum Jongin.

“Hmm.. oh ya , menurutku , suamimu nanti akan marah jika kau menyiramnya dengan air ketika membangunkannya. Bagaimana dengan cara yang lebih manis ? Misalnya mencium keningnya ?”

“Tsk , siapa yang akan menjadi suamiku memang ?” Jiyeom tersenyum pahit.

Jongin hanya membeku.

“Oh ya, nanti mau berkunjung ke rumahku sebentar ?” Tawar Jiyeon.

“Hmm.. sure”

Selama perjalanan , Jiyeon terlelap di bahu Jongin.

Begitu juga Jongin yang terlelap sambil meletakan kepalanya diatas kepala Jiyeon.

Sesekali orang – orang yang lewat bergumam iri karena mereka berdua terlihat sangat romantis.

“ERGHH~ Akhirnya aku bisa pulang !!” Teriak Jiyeon saat ia baru sampai di rumahnya.

Jongin hanya tersenyum penuh arti melihat tingkah Jiyeon yang terlihat seperti anak kecil.

Namja tinggi ini melihat ke seisi rumah.

“Orang tuamu dimana ?”

“Orang tuaku tinggal di luar negeri.” Jiyeon membawakan 2 gelas minuman untuk Jongin dan dirinya sendiri.

“Jadi kau tinggal sendiri ?”

“Emm… ya , semenjak 8 tahun yang lalu. Dulu aku ikut bersama dengan orang tuaku tinggal di Amerika, namun saat berumur 20 , aku memutuskan untuk kembali ke Korea. That’s why sometimes I talk in english.”

“Ohh… arrasseo.”

“Aku tidak mengerti mengapa kita bisa berbaikan seperti sekarang ini. Jelas – jelas kita sebelumnya seperti kucing dan tikus. Tidak pernah akur.”

“Entahlah… tapi memang lebih baik begini kan ?”

“Geuchii !”

——

1 minggu setelah hari itu , mereka makin dekat dan makin dekat.

Jongin sedang bersama dengan Taemin.

“Taemin-ah , aku ingin bertanya sesuatu kepadamu. Soal… eumm… perasaan”

Taemin yang sedang minum tersedak.

“OHOK ! OHOK ! MWO ?! Kau tidak sedang bercanda kan ?”

“Anni..”

“Apa yang ingin kau tanyakan ?”

“Kau tau Jiyeon kan ?”

“Tentu saja aku tahu!”

“Anni , maksudku , kau tahu kalau aku.. menyukainya ?”

“MWO ?!”

“Hehe…” Jongin hanya tertawa garing.

“Hmmm , kau ingin menyatakan cinta kepadanya ?”

“Nae..” Jongin menghrla naas.

“Berikan ia kejutan lalu kau nyatakan perasaanmu !” Ucapan Taemin benar – benar ide yang bagus menurut Jongin.

——

Jongin mengajak Jiyeon bertemu di kawasan Cheongdamdong.

Ia memberi tahu Jiyeon untuk memakai baju terbaiknya.

Di cafe yang dulu merupakan tempat mereka pertama kali bertemu dan bertukar handphone.

“Jam 7 malam , di cafetaria dekat perumahan cheongdamdong, arrasseo.” Jiyeon dengan cepat bersiap – siap.

Ini pertama kalinya Jiyeon bersiap – siap demi seorang namja.

Ya , ia akui , ia menyukai Jongin.

This is the very first time of her life.

Ia mandi dan menggonta ganti pakainnya.

“SERIOUSLY ! I HAVE NOTHING TO WEAR !!”

-JIYEON POV-

Aku akhirnya memakai sweetheart neck blue dress untuk bertemu dengan Jongin hari ini.

Sesampainya aku di cafe itu, aku terkaget karena cafe terlihat gelap.

“Apa cafe sudah tutup….?”

Aku hanya berdiri di depan cafe.

Tanganku menggapai gagang pintu dan perlahan berusaha membuka pintu cafe.

Ternyata pintu cafe terbuka dan tiba – tiba lampu menyala.

Jongin sedang berdiri di tengah – tengah cafe dan di sekelilingnya terdapat lilin membentuk hati.

Alunan musik classic menemani kesunyian.

“Joh-aseo ?”

Aku tidak sanggup berkata – kata dan hanya sanggup menganggukan kepalaku.

Ini gila !

“Park Jiyeon , aku suka aroma shampoomu , senyummu , tawamu , ekspresi sedihmu , aku menyukaimu. Sangat menyukaimu. Aku tidak tahu harus seperti apa lagi aku menunjukkan perasaanku. Namun, dengan cara seperti ini kau suka. Aku memang bukan orang yang pandai merangkai kata , namun aku tulus dari lubuk hatiku kalau aku menyukaimu. Nan joh-aeyo , Park Jiyeon ! Maukah kau menjadi yeojachinguku ?”

Kata – katanya seakan -akan merasuki jiwa dan ragaku.

Aku rasa sebentar lagi aku akan menangis.

“Nae , aku mau.” Jawabku dengam suara bergetar.

Beberapa detik setelah aku menjawan kami berdua diam tidak mengucapkan satu patah katapun.

Namun akhirnya Jongin berjalan ke arahku dan memelukku.

“Kau tahu , aku tidak keberatan jika harus dibangunkan dengan cara disiram air jika nantinya aku akan bangun dan melihat wajahmu. Saranghae Park Jiyeon..”

Aku membalas pelukannya dan air mataku jatuh.

Entah mengapa aku merasa terharu.

“Ohya , aku suka wangi shampoomu. Jangan ganti shampoomu.” Ucapnya sambil mencium puncak kepalaku.

Aku hanya mengangguk pelan.

Mulai sekarang nampaknya aku akan menjadi sangat keberatan jika harus menjadk perawan tua.

Kim Jongin sudah berada disisiku. Jadi aku tidak perlu khawatir.

Dan asal kau tahu Kim Jongin , aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri.

Mungkin ini keuntungan menjadi single selama bertahun – tahun.

Rasa cinta kami masih murni.

Dan aku yakin kita akan terus bersama hingga nanti.

-END-

——
UAHHHH BAGUS GAK SIH 😦
AKHIRNYA SELESAI JUGA ONESHIOT INI DENGAN SUSAH PAYAH.
Aku harap kalian suka.
Leave the comments below PLEASE !
DON’T BE SIDERS !
——

23 Comments

  1. wah… wah.. so sweet >_< aku suka kaiyeon..
    momentnya sdkt krg natural, kurasa.. lbh dibuat mengalir pasti lbh bagus..
    chukae atas selasainya un mu ^^ fighting!! semoga nilai un nya sesuai harapan 😉
    kutunggu ff my bad boy 🙂

  2. Deabak, jiyeon & kai mempunyai nasib yg sama.
    Lucu bgt ya awal pertemuan mereka yg bertengkar seperti kucing & tikus.
    Tp akhirnya cinta bisa tumbuh tuh.
    Ditunggu kelanjutan my bad boy nya thor.

  3. Wahhh ceritanya lucu banget, aku ketawa2 sendiri loh baca ceritanya ngebayangin jongin dan jiyeon begitu.
    Tp satu komentar nih, typonya diperhatiin lg yaa chingu.
    Untuk keseluruhan bagus kok
    Good luck

  4. haha rada mrip ni jiyi sm aku wkwk bdanya diumur doang, blm prnh pcran, srg diminta jd penasihat cinta, srg dikira anak SMP/SMA cz baby face&sm srg pd ga percaya kl blm py pcr dll cz malah srg dikira pcrku byk haha..emg playgirl, cape deh haha ckup mrip deh haha curcol…hwaa berharap jg dpt cow kyk jongin nih sm2 senasib&tampan pula haha.. sebenarnya kan jiyi bs sekamar sm naeun kan, taemin&jongin haha…tp klo ga gtu gda sosweet nya di antra KaiYeon haha..ngakak skrg giliran jongin yg ty2 ttg perasaan ke taemin Lol jongin to the point bgt nyatain cintanya aigoo masih bahas siram air dipagi hri pula ckck,, Nice akirnya si jojoba alias jomblo2 bahagia sm2 berjodoh n Happy End Chukae saeng udh slesai UN nya haha smoga memuaskan hasilnya Good Luck

Leave a reply to sifa Cancel reply